Sedikit Tentang SMK YPIB Majalengka

Sekolah Menengah kejuruan YPIB (Yayasan Pendidikan Imam Bonjol) yang berada di Jl. Gerakan Koprasi No.003 Majalengka ini, adalah sekolah yang dibawa naungan yayasan YPIB. Sekolah yang memiliki program keahlian Farmasi dan Analis Kimia tersebut saat ini memiliki siswa yang cukup banyak untuk kelas kabupaten yaitu sekitar 513 peserta didik dengan 13 rombel yang dibantu oleh 50 para tenaga pengajar yang profesional dan semuanya telah S1.

Cikal bakal terbentuknya SMK YPIB Majalengka adalah diawali dengan rasa kepedulian 5 bersaudara dari keluarga besar H.Satmaja yang juga merupakan kakak tertua dari Drs. Wawan Sonjaya, M.Pd, terhadap dunia pendidikan. Menurut Wawan Sonjaya selaku kepala sekolah SMK YPIB Majalengka saat ditemui Info parahyangan menceritahkan tentang sejarah berdirinya SMK YPIB tersebut diawali sejak tahun 1989 dengan dibentunya suatu yayasan pendidikan yang diberi nama Yayasan Pendidikan Imam Bonjol yang diawali dengan pendirian Sekolah Menengah Atas (SMA) YPIB. SMA YPIB saat dibuka, hanya memiliki 45 orang peserta didik dengan ketersedian 3 kelas yang ada. Namun sejalan dengan waktu, pada tahun 1990 atas inisiatif keluarga, maka kembali membuka SPK YPIB yang berada di Jl. KH.Abdul Halim. “Saat dibukanya SPK, para peminat waktu itu sangat membeludak yaitu sekitar 300 pendaftar, namun untuk daya tampung yang ada hanya 40 siswa saja” ungkap Wawan. “ Namun dalam hal ini, maka pada tahun 1996, untuk menampung para lulusan yang akan melanjut kejenjang yang lebih tinggi, maka kami juga membuka AKPER YPIB yang juga dikembangkan dengan pembukaan program D3 Kebidanan pada tahun 2002”, papar Wawan menambahkan.

Pada awal tahun 2003, Yayasan YPIB Majalengka kembali membuka Sekolah menengah kejuruan Farmasi dan SMK Analis Kimia atas izin dari Kepala Dinas Pendidikan Majalengka Nomor :800/428 Dikmen/Dis-Pk. Sejak awal dibentuknya sekolah tersebut, para peminat juga cukup banyak, terbukti dengan para pendaftar yang ada pada waktun itu yang berjumlah 137 pendaftar, namun sesuai dengan hasil seleksi yang diterima hanya 120 siswa saja.

Pada tahun 2006, SMK Farmasi YPIB berubah nama menjadi SMK YPIB Majalengka sesuai keputusan Kepala Dinas Pendidikan Majalengka Nomor: 421.2/3107/Disdik, yang juga merupakan permohonan dari ketua yayasan YPIB itu sendiri.

SMK YPIB, dalam hal sarana dan prasarana penunjang kegiatan pemebelajaran yang cukup lengkap, dengan ruang kelas yang sangat memadai, sarana Lab.Praktep resep, Lab. Praktek Kimia, Lab. Simplisia, Lab.Komputer +internet, Perpustakaan, Sarana Ibadah, Lap.Olahraga dan juga memiliki gedung serba guna atau Aula, membuat program dan kegiatan belajar dan mengajar di sekolah ini cukup kondusif.

Sebagaimana halnya harapan akhir dan tujuan para peserta didik didalam melaksanakan kegiatan pendidikan pada sekolah kejuruan, tentunya agar mereka lebih mudah untuk bekerja nantinya dikarenahkan telah dibekali dengan keahlian khusus dibidangnya. Untuk itulah, pihak sekolah dalam hal ini telah banyak bekerja sama dengan kalangan dunia industri baik didalam kegiatan praktek maupun keterserapan ketenaga kerjaan. Adapun kerjasama yang telah terjalin pada DU/DI yang ada di Majalengka yaitu di RSUD Majalengka, RSUD Cideres, RSUD Gunung Jati, Puskesmas Se-Kabupaten Majalengka dan Apotek se-wilayah III Cirebon.

Satu hal yang membedahkan SMK YPIB dengan SMK farmasi lainnya adalah, Sekolah ini sangat mendukung konsep Islami yang telah diterapkan di sekolah. Hal tersebut sesuai dengan visi sosok Drs. H. Wawan Sonjaya, M.Pd selaku kepala sekolah yang bertujuan ingin menciptakan tenaga perawat yang islami. “Dewasa ini, banyak dari mereka yang hanya mengutamakan materi ketimbang nurani, sehingga tidak jarang dari sekian banyak tenaga kerja (perawat) lebih utamakan uang ketimbang menolong sesama yang miskin. Maka dari itu kami berharaf lulusan dari YPIB mempunyai jiwa sosial yang tinggi dengan menanamkan konsef dan jiwa yang islami sedini mungkin sejak mereka menuntut ilmu disini.” Ungkap H.Wawan kepala sekolah SMK YPIB Majalengka. Mengakhiri (YD)

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar